Perjalanan

Akan selalu ku ingat momen saat pertama kali kau menyapaku. Hari itu tak pernah terpikir olehku sebagai hari yang akan mengantarkan kita pada hari ini. Kau ingat ekspresiku yang kebingungan saat kau menayakan kisah masa kecil kita? Saat itu aku mulai memikirkanmu. Hei tapi jangan salah faham yang aku pikirkan saat itu adalah siapakah dirimu? Mengapa kau mengenal masa kecilku, karena sekuat apapun aku mengingat masa kecilku, dirimu sama sekali tak ada dalam rekaman memoriku. Aku masih tak percaya kau bisa dengan mudahnya meyakinkanku. Entah aku yang bodoh, mudah percaya padamu atau dirimu yang terlalu pandai meluluhkan hatiku? Tapi jika aku bodoh sepertinya kamu lebih bodoh dariku, karena mau-maunya kamu melibatkan dirimu untuk masuk dalam duniaku yang penuh dengan derama. Lebih bodohnya lagi mengapa kamu yakin ingin hidup bersama denganku, seseorang yang baru kamu kenal beberapa hari kala itu? Ingatkah saat pertama kalinya dirimu menemui orang tuaku? momen itu adalah momen paling berse...