Ditolak
Akhir-akhir ini aku lagi kepikiran banyak hal. Salah satunya sekarang lagi sering mikirin masalah cinta. Kayanya kalo udah ngomongin masalah cinta itu gak akan pernah ada habisnya deh, cinta selalu jadi topik yang gak akan pernah mati dalam kehidupan manusia, topik ini tuh selalu laku untuk semua kalangan mulai dari anak-anak sampai lansia pun membicarakan cinta.
Ya kali ini bisa dibilang aku sedang terjebak dalam topik cinta ini. Terkadang fokus aku oleng hanya gara-gara mikirin si cinta ini.
Boleh gak sih seorang perempuan merasakan jatuh cinta dan bagaimana ia harus mengekspresikannya? iya pertanyaan itu yang sering muncul saat aku mikirin masalah cinta. Mungkin kebanyakan orang yang belum mengenal aku cukup baik atau belum pernah ngobrol minimal seharian plus jalan-jalan bareng akan menganggap aku adalah orang yang pendiam dan kalem wkwkwk. Tapi coba tanya pada keluarga dan teman dekatku seperti apa sosok aku yang sesungguhnya haha pasti jawabannya pikasebeluen. terlepas dari pandangan orang lain terhadap diriku, aku adalah orang yang paling gak bisa memendam perasaan. Sekeras apa pun aku berusaha memendam perasaan pasti selalu gagal, ujungnya aku pasti bilang pada orang yang bersangkutan tentang perasaanku padanya. Gak tau deh aku tuh orang yang sangat geregetan. Tapi dalam urusan memendam perasaan ini lebih tepatnya aku gak bisa terus menahan rasa penasaran aku. Jujurly aku orangnya kepo abis jadi kalo aku udah punya ketertarikan pada sesuatu pasti aku bakal cari tau itu sampe semua rasa penasaran aku terjawab. Makannya aku gak bisa tuh terus nebak-nebak isi hati orang. sampai pada akhirnya urusan cinta ini, aku selalu berujung bilang ya aku kagum atau suka sama orang itu. Tujuannya jelas pertama untuk tau respon dari orang tersebut kedua untuk menuntaskan perasaan aku. Aku selalu berusaha untuk menuntaskan apa yang aku rasakan jangan sampai ada perasaan yang tak tuntas alias dipendem apalagi sampai di bawa mati. Haduh bisa berabe itu urusannya dan bikin hidup kesiksa gak sih?
Ok seperti yang kita tahu setiap tindakan atau langkah yang kita pilih pasti ada resikonya. Yaps termasuk mengungkapkan perasaan ini. Ya setelah sekian kali mencoba atau memilih jalan ini kisah cinta aku gak pernah berujung mulus hahaha tapi jika ditanya apakah aku menyesal? Jawabannya tidak hehe
Aku mencoba mengevaluasi diri. Sikap aku ini memang terlalu terburu-buru dalam urusan ini, aku paling gak bisa basa basi apalagi dalam urusan cinta wkwk jadi tuh apa ya, di otak aku udah di setting ngapain sih banyak basa basi gak penting. Tipe yang suka to the point Haha, makannya gak pernah berhasil dalam urusan PDKT kayanya pada takut duluan cowok2nya wkwk Sampe akhirnya aku pernah ngalamin kehilangan seseorang gara-gara sikap ku ini. Jadi awalnya dia temen aku eh gara-gara aku jujur bilang ke dia kalo aku mengagumi nya dia malah menjauh wkwkwk padahal aku cuma bilang kagum doang. Ah sudahlah semua itu gak akan bisa dirubah yang penting aku udah lega dan tau harus ngapain, intinya aku udah tau jawaban yang pasti bahwa dia tak ingin menjalin hubungan denganku lagi, padahal dia yang nyuruh aku jujur loh btw, tapi kenapa dia yang tiba-tiba ngejauh dan seolah gak mau berinteraksi lagi denganku. Ah sudahlah itu masa lalu, biarkanlah aku sudah tak perduli toh rasa penasaran ku sudah terjawab bahwa kedekatan kami selama ini mungkin hanya cara Tuhan untuk memeberitahuku bahwa setiap orang bisa datang dan pergi dengan seenaknya dalam hidup kita.
Ya elah Naha jadi curhat kieu.
Intinya sih aku bingung deh cinta itu rumit ya, atau kitanya aja yang membuat itu jadi rumit? Kayanya emang kitanya yang membuat itu rumit padahal kalo dipikir2 simple ketika kita suka tinggal bilang dan jika tidak suka juga tinggal bilang dengan baik-baik, gak usah jadi berubah atau menjauh gak sih. Ya intinya saling menghargai lah. Aku suka kamu tolong hargai itu, dan kamu gak suka balik sama aku, aku pun akan menghargai itu da aku oge moal maksa kamu intinya mah kitu. Ah tau ah pusing wkwkwk
Ok agar tulisan ini tak hanya jadi sebuah curcol, aku mau sedikit beropini terkait penolakan. Keknya hampir semua orang takut untuk ditolak, bener gak sih? Terlepas bener apa salah ini kan hanya opiniku silahkan bagi yang kurang setuju diperbolehkan wkwk. Ya menurutku hampir semua orang takut mengalami penolakan. Buktinya tak jarang aku menemukan orang-orang yang tak berani mengutarakan perasaannya atau bahkan memendam apa yang dia rasakan dengan berbagai alasan salah satunya mempertahankan harga diri dan gengsi. Gengsi dong kalo ditolak, harga diri aku turun dong kalo di tolak hihi. Gak tau sih ko aku makin ke sini makin merasa bahwa penolakan itu gak sama sekali menurunkan harga diri. Bahkan mungkin bisa menaikan harga diri. Karena disadari atau tidak setelah mengalami penolakan kita akan mengevaluasi diri dong, ya tergantung orang juga sih ini mah hehe. Terus ya harga diri tuh apa sih? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti harga diri adalah kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri. Dari definisi tersebut aku sih memaknainya harga diri itu diberikan oleh diri sendiri bukan orang lain, lantas yang bisa membuat harga diri kita naik atau turun ya diri kita sendiri bukan orang lain. Jadi bagaimana kita mau menghargai diri sendiri kalau kita saja gak bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan? Apa yang kita inginkan?
Sekian, mon maap kalo ada yang tersinggung karena tak bermaksud menyinggung siapa pun. tulisan ini juga sebenernya sebagai pengingat diri ketika suatu saat aku lupa pernah menulis ini wkwk eh kumaha sih kitu weh pokona mah
Komentar
Posting Komentar