Kisahku dan Buku
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini aku bisa kembali nulis, setelah beberapa waktu mengumpulkan niat hehe. kali ini aku mau sedikit berbagi pengalaman tentang ceritaku dengan buku. sebetulnya lagi-lagi tiap tulisan yang ada di blog ini gak punya maksud tujuan apa-apa hanya untuk menceritakan apa yang sedang dirasakan aja, dan lagi belajar buat nulis juga sih, soalnya katanya nulis juga bisa merilis emosi.
yaps akhir-aknir ini itu aku lagi cukup tergila-gila sama buku. rasa suka dan tertarik sama buku ini tuh sebetulnya udah ada dari zaman aku kecil. jadi dulu tuh zaman-zaman aku pertama kali baru bisa baca aku masih inget banget suka baca apa aja yang aku liat, termasuk kertas koran yang aku temukan di jalan aku baca wkwkwk, aku lupa percisnya umur berapa tahun. memasuki dunia SD aku tuh suka baca buku-buku cerita, dulu zamannya buku-buku kecil yang isinya komik-komik islami yang membahas surga dan neraka ahahah mungkin yang seangkatan sama aku tau kali ya, pokonya bentuknya kecil dan harganya dulu murah gak nyampe seribu pokonya dan buku itu bisa aku dapatkan di tukang mainan. jadi dulu kalo pulang sekolah seringnya uang jajan aku tuh aku beliin komik sama mainan BP hehe. terus juga dulu sering banget beli mi gemez yang berhadiah komik haha selain itu dulu kan orang tua aku suka beliin buku teks pelajaran, nah aku tuh suka banget bacain cerita-cerita pendek yang ada di buku pelajaran itu. jadi yang dibaca cuma cerita-cerita pendeknya aja hihi ya sembari dikerjain juga sih soal latihannya kebiasaan itu tuh terus berlanjut sampe kelas 6 bahkan SMP juga masih, tiap beli buku teks pelajaran pasti yang dicari cerita pendeknya oh iya dulu seinget aku cerita pendek itu hanya aku temukan di buku pelajaran bahasa indonesia.
singkat cerita ketika aku sudah memasuki masa SMP, fokus bacaan aku mulai berubah mungkin karena lingkungan sekolahku sanagat menjunjung tinggi nilai akademis. saat itu aku merasa hidupku terlalu terpaku pada nilain-ilai akademik dimana aku lebih fokus baca buku teks pelajaran karena aku merasa takut teringgal, aku inget banget pada masa ini kalo lagi musim ujian di angkot pun aku masih baca buku teks pelajaran untuk materi yang akan di ujiankan pada hari itu. tapiiii ada yang menarik nih pada masa ini aku baru kenal sama yang namanya novel hahah maklum lah anak kampung. sedih nya pada masa itu aku kere jadi gak punya uang buat beli novel yang padahal saat itu aku idam-idamkan, oh iya zaman SMP juga mungkin sampe SMA sih aku suka seneng kalo waktunya terbit majalah sekolah karena aku bisa baca cerpen-cerpen karya temen-temen satu sekolahku. pokonya seinget aku pada zaman ini tuh ada beberapa minat aku yang aku pendam dan kubur dalam-dalam karena seperti yang aku ceritakan fokus aku di masa SMP ini terlalu fokus pada nilai, aku berusaha keras untuk tidak tertinggal dengan teman-temanku yang mayoritas mereka itu mendapatkan layanan bimbingan belajar di luar sekolah, sedangkan aku karena keterbatasan ekonomi ya aku mau gak mau harus belajar sendiri.
singkat cerita aku lulus SMP dan aku masuk SMA. pada masa SMA ini aku mulai enjoy menikmati masa sekolah bisa dibilang tidak seambisius masa SMP. sebetulnya masa SMA ini gak jauh beda dari masa SMP wong rasanya cuma kaya pindah gedung doang karena mayoritas temen SMA adalah temen SMP juga, jadi lingkungannya, temen-temennya ya itu-itu lagi. Aku masih tetap baca buku di angkot saat musim ujianya karena aku tau aku tetap tidak boleh tertinggal dengan teman-temanku di bidang akademik. ya minimal naik kelas lah, gak muluk-muluk hahah. cuma bedanya kali ini aku belajar dari masa SMP, aku merasa ada sesuatu yang tidak aku dapatkan yaitu tentang pengembangan minat bakat ku. saat masa SMP aku merasa bosan dengan hidupku yang begitu monoton. pada akhirnya meskipun belum sepenuhnya aku bisa mengasah minat dan bakatku tapi aku mulai mencoba ikut ogranisasi ekstrakulikuler, selain itu aku pun mendapatkan beberapa teman baru yang dulunya tidak satu SMP denganku. berteman dengan mereka aku belajar untuk sedikit demi sedikit lebih menjadi diri sendiri, lebih santuy lebih bisa enjoy menikmati masa sekolah.
pada masa SMA inilah aku mulai sering berkunjung ke perpustakaan aku kembali mulai mencari buku bacaan yang aku minati, aku cukup sering meminjam novel-novel yang ada di sana, aku belajar ketika aku tidak punya uang untuk membeli apa yang aku sukai ternyata ada jalan lain intinya pikiran aku mulai terbuka dan tidak sesempit saat SMP yang apa-apa dinilai dari materi kalo gak punya uang ya udah tandanya aku gak bisa berbuat apa-apa, padahal dulu SMP perpus juga ada buku yang bisa dibaca juga banyak tapi entahlah zaman itu pikiran aku sangat sempit. pada zaman ini pula aku mulai kembali membaca buku-buku di luar buku teks pelajaran yang ada di sekolah. selain di perpustakaan sekolah, aku juga beberapa kali meminjam buku di baitul ulum oh itu semacam sekre organisasi yang aku ikuti, waktu itu aku mengikuti organisasi rohis. di baitul ulum terdapat cukup banyak buku-buku islami yang bisa kita pinjam, jadi aku bisa pinjem buku di sana. selain itu aku juga mulai kenal dengan perpustakaan daerah dan cukup sering berkunjung ke sana sepulang sekolah bersama teman-temanku dan terkadang kita juga suka pinjem buku di sana.
pada zaman SMA ini pula buku non pelajaran pertama yang aku beli, inget banget itu belinya nyicil dan buku itu adalah buku "udah, Putusin aja" karya Ustadz Felix siaw. dulu buku itu aku beli melalui perantara murobbiku aku dulu anak kajian hehe. waktu itu aku beli buku tersebut sepaket dengan dua buku yang memang harus dibeli untuk keperluan pembahasan kajian, buku itu berjudul "Peraturan Hidup dalam Islam" karya Taqyuddin an-Nabhani, yang aku beli sepaket versi bahasa Indonesia dan satunya lagi berbahasa arab. aku inget banget zaman itu aku harus menyicil membeli ke 3 buku tersebut dari sisa uang jajan hehe tapi entah kenapa ada perasaan senang, oh iya dulu juga sering aku saling pinjam buku sama teman satu kajian.
masa SMA telah terlewati, kini aku akan menceritakan kisahku dan buku pada masa-masa kuliahku, di awal semester entah mengapa minat bacaku mulai memudar jarang sekali aku baca buku, baca buku seperlunya dan itu pun untuk kepentingan dan keperluan tugas kuliah. aku cukup suka mengunjungi perpus kampus ya tapi begitu hanya untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah. hal ini pun berlanjut sampai aku ada di masa pertengahan masa-masa kuliah. mungkin jika aku analisis sekarang hal tersebuut terjadi karena aku merasa sangat menikmati dunia baru, lingkungan baru, teman-teman baru suasana baru sehingga hal-hal tersebut merenggut ketertarikanku pada buku. aku terlalu asyik bermain dengan dunia baruku. sampai pada akhirnya tetap saja minatku terhadap buku tak pernah hilang, aku mulai sadar dan kembali membangun minat baca itu. di pertengahan sampai masa akhir kuliah aku kembali mencoba untuk konsisten kembali membaca buku ya meskipun itu berat karena harus membagi waktu antara kuliah dan tugas-tugasnya belum lagi organisasi yang aku ikuti.aku pun mulai mencari buku-buku yang sekiranya pas dan ingin aku baca di salah satu perpustakaan salah satu organisasi keislaman yang aku ikuti ya bisa dibilang ini mirip baitul ulum di SMA lah. dari sana aku menemukan beberapa buku yang mengugah hati salah satunya buku "30 Pasport di Kelas sang profesor" karya JS khairen hehe. dari sana aku minat bacaku mulai kembali ditambah aku mulai mengenal aplikasi ipusnas yaitu aplikasi dari perpustakaan nasional yang menyediakan buku bacaan geratis berupa buku digital yang dapat kita pinjam melalui handphone, sampai saat ini aku masih sering baca buku di aplikasi ini, lumayan banyak buku-buku bagus yang bisa kita baca gratis pula.
singkat cerita aku pun lulus kuliah dan saatnya kembali ke rumah. lantas saat pulang kampung inilah aku terinspirasi untuk membuat sebuah taman baca, selain karena terinspirasi oleh program pengabdian yang pernah aku ikuti di kampus, aku mendirikan taman baca ini karena merenungkan kisah pengalamanku dengan buku dari zaman aku kecil sampai lulus kuliah. aku ingin memberi wadah untuk menumbuhkan minat baca anak-anak dan lingkungan sekitarku. selain itu mungkin saja ada orang-orang sepertiku dulu punya minat baca tapi tak tahu harus cari bahan bacaan yang mereka sukai ke mana, atau karena faktor lingkungan secara tidak sadar terus mengkikis minat baca tersebut lama-lama menjadi hilang karena tak ada tempat untuk saling berbagi informasi karena tak ada yang punya minat sama. karena alasan itulah aku ingin hadir ditengah-tengan mereka melalui taman baca yang aku dirikan ini, bukan hanya untuk mereka tapi untuk diriku sendiri juga agar minat bacaku tidak akan pernah padam.
kenapa sih harus baca buku? apa sih pentingnya baca buku? sejauh ini sedari kecil sampai detik ini ketika aku berhasil menamatkan satu buku aku selalu mendapatkan sesuatu yang membuatku semakin merasa hidup. mungkin bagi sebagian orang membaca buku itu bukan aktifitas yang menarik, entahlah semakin aku baca buku rasanya semakin aku sadar banyak hal yang tak aku ketahui.
oh iya ketika dulu aku lebih suka baca buku-buku cerita atau novel saat ini justru aku mulai kecanduan dengan buku-buku non fiksi. dulu aku kurang suka dengan buku-buku berat tapi saat ini aku mencoba untuk tidak mengkotak-kotakan buku apa yang harus aku baca, karena setelah semakin menyelami banyak buku semua buku itu tak ada yang salah semua buku adalah sumber ilmu pengetahuan. ketika dulu aku mebaca buku itu pilih-pilih hanya berdasarkan gendre yang aku sukai dan kadang ada perasaan takut untuk membaca buku-buku tertentu. tapi kali ini aku mulai sadar bahwa tak ada buku yang harus ditakuti semua buku bisa di baca karya siapapun bisa kita baca karena aku yakin orang dewasa itu mampu memilah-milah sebuah informasi, so gak ada yang salah kan ketika kita mengumpulkan banyak informasi, yang salah itu ketika kita menelan mentah-mentah semua informasi itu. hehe sekian soalnya udah panjang banget nih kapan-kapan kita cerita lagi ya tentang buku.
Komentar
Posting Komentar