Rumit

Ternyata kerumitan diri ini memang tak pernah hilang. Aku terlalu rumit untuk dimengerti jangankan oleh orang lain, diriku sendiri saja kadang tak mengerti.

Aku rapuh saat ini, aku bingung apa yang harus aku lakukan, terkadang aku merasa sok kuat bisa menghadapi semua ini sendiri, namun nyatanya ternyata aku tetap manusia biasa yang butuh seseorang untuk menemaniku dan  menguatkanku untuk keluar dari masalah ini.

Aku terkadang tak ingin melibatkan orang lain dalam masalah hidupku, aku tak ingin orang lain ikut menjadi bingung dan pusing memikirkan kerumitan diri ini. Apalagi aku sangat benci jika aku harus membebankan itu pada orang-orang yang aku sayangi. Namun salahkah aku jika aku butuh penyeimbang?

Aku ingin berterimakasih pada semua orang yang sampai detik ini masih mau mengerti dan mampu bertahan menghadapi aku dengan berbagai kerumitan diriku. Kepada keluargaku, teman-teman dan rekan-rekan kerjaku. Terimakasih atas segala support yang kalian berikan padaku. Terimakasih telah bersedia menawarkan telinga untuk mendengarkanku meski aku tak pernah meminta. Terimakasih telah peka meski hanya sekedar bertanya kenapa, serta terimakasih atas do'a-do'a yang telah dipanjatkan untuku.

Tak semua orang mampu menghadapiku, maka dari itu aku sangat bersyukur. Aku mungkin tak bisa membalas segala kebaikan dan ketulusan kalian, namun aku selalu berdo'a semoga Allah yang akan membalas semua itu dengan kebaikan yang berlipat ganda. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perpisahan

Ternyata

Ditolak