Aku Keren?

Hai hai hai, malem-malem gini emang suka tiba-tiba kepikiran pengen nulisin sesuatu. Yaps mau cerita dikit jadi malam ini tuh aku tiba-tiba di chat gitu sama temen s1 ku dulu. Sekarang dia lagi lanjut s2 isi chatnya adalah dia menyampaikan salam dari dosen pembimbing s2nya. Yaps aku kenal sama dosen s2nya itu di salah satu lomba dan kebetulan banget beliau adalah jurinya. Jadi waktu lomba itu dosen tersebut memang kelihatannya tertarik sama projek yang aku buat. Gimana aku gak bangga sama diriku, belum s2 aja udah dilirik dosen s2 nya wkwkwk ternyata aku keren juga ya, jadi selama ini bukan aku yang gak keren tapi kamunya aja yang gk bisa liat sisi keren aku. Iiih apa sih wkwk. SERIUS GAK MAKSUD SOMBONG TAPI MEMANG AKU KEREN HAHA. 

Ok lanjut bukan itu yang ingin aku sampaikan. Tapi malam ini aku mau sedikit cerita tentang projek yang aku buat dan beberapa keresahannya. Jadi waktu itu aku sempat mengikuti salah satu lomba kreasi guru. Awalnya hanya sekedar memenuhi kuota di tingkat kecamatan aja. Kebetulan sekali aku baru selesai mengikuti pelatihan gamifikasi dari seamolec waktu itu. Jadi emang lagi ada ide2 segar datang bermunculan saat itu. Awalnya aku merasa bukan siapa-siapa, hanya datang sendirian gak kenal siapa-siapa dan sempat ciut karena beberapa peserta datang dari sekolah yang cukup terkenal dan sudah besar namanya di kotaku. Tapi berkat support kepala sekolahku yang luar biasa akhirnya aku PD. Nah singkat cerita projek yang aku buat memukau semua juri di tingkat kabupaten hingga membawaku menjadi juara. Aku bukan bermaksud sombong tapi yang aku rasakan, saat itu rasanya semua kalangan memujiku. Dewan juri, penilik, rekan sesama guru, kepala sekolah sampai pihak dinas pendidikan semua memuji karyaku. Aku merasa saat itu tiba-tiba jadi terkenal hahaha. 

Tak lama setelah itu, aku kembali dihubungi oleh salah satu pengawas dan diberitahukan bahwa aku, tentunya beserta projekku direkomendasikan untuk mengikuti lomba di tingkat provinsi untuk mewakili kabupaten. Berangkatlah aku bersama teman-teman lainnya yang juga ikut mewakili beberapa lomba ke tingkat provinsi. BTW aku mewakili lomba bukti karya guru ya. Nah disinilah aku berjumpa dengan dosen s2 temanku. Pada lomba ini aku sempat diragukan karena melihat peserta dari kabupaten lain sangat begitu luar biasa niat. BTW lomba di tingkat provinsi ini, untuk kategori lomba yang aku ikuti bentuknya pameran, sehingga aku banyak sekali kekurangan media pendukung karena produk yang aku buat saat itu berbentuk produk digital. Bisa sih dibuatkan fisiknya tapi emang konsep dari awal itu produk digital. Selain itu, emang aku gak jago dekorasi juga sih hahaha jadi itu udah jadi poin minus banget deh buat aku. Tapi untungnya teman-teman kontingen kabupatenku terus menyemangati dan membantuku untuk mendekorasi stand pameranku. Mereka terus meyakinkanku bahwa produk yang aku buat itu unik dan berbeda dari yang lain. Mereka terus meyakinkanku untuk menjadikan kecanggihan teknologi yang aku gunakan adalah salah satu keunggualn dari produkku. Sampai akhirnya aku meyakinkan diri sendiri, ok dari segi dekorasi mungkin aku boleh kalah tapi akan aku buktikan dari segi konten dan presentasi pada dewan juri produk aku mempunyai daya saing yang tinggi. Pada akhirnya semua terbayarkan dengan aku menjadi juara 2 dalam lomba tersebut.

Ok baiklah sebenernya tulisan kali ini itu bukan bermasud untuk menyombongkan prestasi, tapi ada pertanyaan yang meresahkan yang belum terjawab sampai detik ini. Pertanyaannya adalah "Apakah benar produk yang aku buat sekeren itu? " Karena jujur dari awal aku merasa ide produk ini tuh sederhana sekali dan sepertinya semua orang juga bisa buat deh. Karena aku dibantu oleh kecanggihan teknologi. Apa iya sememukau itu produk yang aku buat sampai dinobatkan menjadi juara ke 2 tingkat provinsi? Padahal dalam benakku aku hanya mengedit dan menggabung-gabungkan elemen canva plus buat games digital dari tamplate yang sudah disediakan. Bahkan beberapa tips aku dapatkan dari sosial media. Bagi teman-teman yang baca tulisan ini dan penasaran sama karya atau produk yang aku buat bisa Klik di sini ya ! Makasih juga sudah mau mampir ke tulisanku kali ini hehe

Nah aku tuh selalu berpikir bahwa yang keren itu teknologinya. Aku sampai takjub sama kecanggihan teknologi saat ini, kadang aku mikir ko bisa orang menciptakan teknologi sekeren ini. Aku yang bukan anak teknik aja bisa loh membuat produk digital yang kayanya kalo dulu hampir gak mungkin atau dianggap sesuatu yang sangat sulit. Kalau dulu, untuk membuat produk yang aku buat itu harus bisa ngoding, trus juga harus jago disain. Aku pernah belajar kedua ilmu itu dari SMA. Jadi sebenrnya aku mulai kenal dengan bahasa pemrograman dan disain grafis tuh dari SMA melalui pelajaran TIK, tapiiiii dari dulu menurutku dua pelajaran itu sangat sulit untuk dikuasasi jadi waktu itu aku cuma belajar untuk yang penting bisa dapet nilai kkm aja biar gak ngulang haha. 

Tapi setelah lulus kuliah aku sangat menyadari kedua skill tersebut, disain grafis dan pemrograman itu adalah hal yang perlu dikuasai pada zaman sekarang sehingga aku mencoba belajar kembali kedua ilmu itu. Aku inget banget dulu juga motivasi belajar kedua ilmu itu karena aku coba ikut lomba mockup aplikasi ya mau gak mau minimal aku harus mengerti dasar-dasar pembuatan aplikasi. Tapi lagi-lagi saking sulitnya kedua ilmu itu, pada akhirnya aku menyerah  wkwkwk. Sampai suatu ketika AI hadir. Tiba2 karena kehadirannya aku bisa dengan mudah membuat produk digital yang aku inginkan, yang tadinya sulit dan dirasa tak mungkin, karena kehadiran AI semua jadi bisa dilakukan dengan mudah.  Aku gak harus susah-suah ngoding buat bikin games digital atau menampilkan teknologi AR dalam media pembelajaranku, lalu aku juga tidak perlu ribet-ribet mendisain gambar ilustrasi untuk buku ceritaku, aku hanya tinggal menggabungkan bebebrapa elemen yang sudah tersedia. Benar-benar definisi keren banget teknologi saat ini.

Tapi di sisi lain aku juga miris dengan kecanggihan teknologi saat ini. Aku membayangkan bagaimana ya rasanya jadi programer dan disainer grafis atau ilustrator. Pekerjaan mereka saat ini tuh bisa dengan mudahnya digantikan oleh Kecanggihan AI. Saat ini saingan mereka bukan manusia lagi tapi mereka harus bersaing dengan kecanggihan teknologi. Kayanya aku kalo jadi ilustrator misalkan, sakit hati banget deh dengan fenomena saat ini semua orang bisa dengan mudah membuat ilustrasi dengan mudahnya.

Nah nyambung dengan itu, sebenernya beberapa orang sudah merekomendasikan aku untuk membuat hak cipta pada produkku. Tapi aku merasa masih meragukan itu karena yang jadi pertanyaanku apakah masih layak karya berbantuan teknologi AI mendapatkan hak cipta? Aku gak tau sesentimental itu hal ini menurutku. Atau sebenarnya aku masih belum benar-benar percaya dengan kemampuanku? Entahlah yang jelas untuk saat ini aku masih bertanya-tanya tentang produk yang aku buat ini, apakah benar-benar keren atau sebenarnya hanya karena teknologinya yang keren?

Hahaha sudah jelas sih inti dari tulisan ini adalah aku masih membutuhkan sebuah validasi. 

But, it's OK tulisan ini akan menjadi saksi perjalananku untuk berproses menjadi lebih baik. Dan untuk kamu terimakasih sudah mau baca sampai akhir tulisan ini :)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perpisahan

Ternyata

Ditolak