Cerita Kali ini Bukan Tentangmu

Ada yang lebih menarik darimu saat ini
Ada yang lebih seru untuk aku ceritakan selain ceritamu
Ada kata-kata yang terus terngiang-ngiang dalam pikiranku,
dan itu bukan lagi kata-kata darimu
Ada sesuatu yang lebih membuatku penasaran,
Tapi bukan tentangmu
Ada yang membuatku rindu, dan sialnya kerinduan itu mengingatkanku padamu 
Wkwkwkwkwk

Ada yang bisa nebak siapa dia? Daaaaaan dia adalah buku-bukuku haha. Aku emang suka baca buku dari kecil, tapi bukan tipe yang kutu buku banget. Aku baca buku karena aku butuh biasanya. Jadi aku tuh terbiasa menjadikan buku sebagai salah satu obat atau tempat untuk mencari jawaban dari semua pertanyaan di otakku yang belum terjawab. Intinya tiap aku galau pasti aku akan cari buku yang kira-kira bisa menjawab kegalauanku, kalo aku bosen aku akan cari buku yang bisa menghiburku, kalo aku merasa bingung sama hidup aku akan cari buku yang bisa menjawab kebingunganku, kalo aku lagi jatuh cinta aku juga bakal cari buku yang bisa menemaniku merasakan perasaan itu wkwk. Tapiiiii plis jangan dulu menyimpulkan bahwa wah keren ya aku, pasti wawasannya luas karena baca buku terus. STOP beranggapan seperti itu, karena aku mau bahas satu hal penting yang aku rasakan dalam perjalananku berteman dengan buku-buku yang telah aku baca. (Ini hanya opini pribadiku)

Aku sempat berpikir dan mengingat-ngingat berapa banyak buku yang telah aku baca selama hidupku? Lalu untuk apa aku membaca buku? Berapa banyak buku yang benar-benar berdampak pada hidupku?

Setelah merenungkan pertanyaan-pertanyaan tersebut ternyata aku menjadi sedih karena aku merasa selama ini sia-sia banget aku baca buku. Why? Karena setelah melakukan refleksi diri ada satu hal penting yang baru aku sadari selama ini dalam duniaku dan buku-buku yang aku baca. Hal itu adalah aku terlalu sombong dan terlalu membanggakan diriku yang berhasil menamatkan banyak buku tapi tanpa aku sadar banyak buku yang hanya aku tamatkan tapi setelah itu aku lupakan dia begitu saja. 

Ketika temanku bertanya "udah pernah baca buku ini belum?" Dengan sombong  dan PDnya aku jawab pernah. Tapi ternyata setelah aku menjawab pernah, aku mencoba mengingat-ngingat kembali tentang apa ya buku itu? Daaaaaaaam booom otak aku blank memori tentang buku itu kosong. Saat temanku mulai memberikan hint tentang cerita tersebut barulah sedikit memori tentang buku tersebut kembali muncul,  dan itu benar-benar sedikit yang muncul. Dari sanalah aku merasa selama ini sia-sia aku baca buku huhu. Meskipun sebenernya gak semua buku juga sih aku lupa isinya, ada juga beberapa buku yang emang berpengaruh banget buat hidup aku, bahkan tak jarang buku-buku yang aku baca justru jadi penyelamat dalam hidupku saat aku terpuruk.

Aku jadi teringat tentang diskusiku bersama temanku saat itu. Intinya dari pembahasan itu aku menyimpulkan bahwa jika kita ingin benar-benar mendapatkan informasi atau pelajaran penting dari sebuah buku maka tidak berhenti hanya dengan menamatkannya saja akan tetapi setelah itu kita harus menyampaikan kembali isi buku tersebut alias mendiskusikannya. Pertama biar gak lupa. Kedua supaya isi bukunya juga jadi jauh lebih bermakna dan barangkali kalau buku tersebut isinya sulit untuk dipahami bisa tuh dijadikan bahan belajar bersama siapa tau temen kita paham apa maksud buku tersebut. Dulu aku sempet punya satu temen yang katanya kita mau komit buat mendiskusikan buku yang kita baca setiap bulannya,, eh tapi dipertengahan jalan kita bubar karena kesibukan masing-masing haha. Lalu aku menemukan cara lain selain diskusi agar aku tak mudah melupakan isi dari buku yang telah aku baca, yaitu dengan cara mereviewnya bahkan aku sempat diberitahu oleh salah satu temanku yang cukup sering baca buku juga untuk menggunakan bantuan aplikasi untuk mencatat progres membaca kita. Tapi beneran works sih review buku ini. Karena ketika lupa aku bisa kembali membuka catatan review buku tersebut. Tapi dalam hal ini butuh konsisten juga daaaaaaaan aku harus berusaha melawan rasa malas yang ada dalam diriku :) Tak jarang sampai detik ini masih banyak buku-buku yang mengantri untuk direview, akhirnya menumpuk dan membuatku tambah malas huhu.

Nah sempet kepikiran buat cari temen diskusi buku lagi, tapi belum nemu yang bener2 bisa diajak komit. Nah kira-kira kamu mau gak? Wkwkwk ya usaha mah gimana weh barangkali takdir menggiring kamu untuk baca tulisan ini dan tiba-tiba tergerak hatinya mau jadi temen diskusi buku aku atau mungkin tulisan ini juga jawaban dari doa-doa kamu yang selama ini lagi lagi cari temen diskusi juga Hihi. Kalau kamu tertarik jangan ragu untuk hubungi aku ya :)💚





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perpisahan

Ternyata

Ditolak